Archive for April 2015
Manusia dan Tanggung jawab
Manusia dan Tanggung jawab
![]()
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia juga tidak bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang diciptakan tuhan, dan merupakan makhluk paling sempurna di muka bumi ini. Manusia diciptakan oleh tuhan YME memiliki akal dan pikiran, oleh karena itu manusia dapat menggunakan akal dan pikirannya untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya terciptalah manusia yang adil yang menggunakan akal dan pikirannya dengan baik.
9.1 Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus besar bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung sesuatu. Sehingga menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan tanggung jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab dapat dicontohkan seperti ini : Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah bertanggung jawab atas bebannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah sadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah sadar pertanggung jawabannya.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditunjukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
9.2 Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
Tanggung jawab diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan penyelesaian masalahnya sendiri.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil dalam kehidupan kita. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu, dan anak-anak dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, sesuai dengan keadaannya sebagai makhluk sosial. Masyarakat yang satu harus memiliki tanggung jawab sama seperti tanggung jawab masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam kehidupan masyarakat. Wajarlah apabila tingkah laku dan perbuatannya harus di pertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Tanggung jawab terhadap bangsa.
Tiap individu adalah warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku harus sesuai dengan norma yang dibuta oleh negara. Bila ada perbuatan yang tidak sesuai, maka ia harus mempertanggung jawabkan nya.
Tanggung jawab terhadap tuhan.
Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa tanggung jawab. Manusia dalam kehidupannya mempunyai tanggung jawab langsung kepada tuhannya. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci. Manusia yang melanggar akan mendapat dosa dan hukuman langsung dari tuhan setelah ia wafat nanti.
9.3 Pengabdian dan Pengorbanan
1.Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meninggalkan keluarga dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh pegawai negri yang bertugas menjaga di pulau yang terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.
2.Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan adalah pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
SUMBER :
http://elearning.gunadarma.ac.id/?option=com_wrapper&Itemid=36
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
8.1.Pengertian pandangan hidup dan ideologi
Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah Konsep atau cara pandang manusia yang bersifat mendasar tentang diri dan dirinya. Pandangan hidup berarti pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah berdasarkan waktu dan lingkungan hidupnya. Dengan demikian, pandangan hidup bukanlah timbul seketika ataupun dalam waktu yang singkat, melain dalam waktu yang lama dan proses terus menerus sehingga hasil pemikiran tersebut dapat di uji kenyataannya, serta dapat diterima oleh akal dan diakui kebenarannya. Dan atas dasar tersebut manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang dapat disebut sebagi pandangan hidup.
Ada beberapa macam sumber pandangan hidup, yaitu :
1. Pandangan hidup yang bersifat mutlak, yang berasal dari agama.
2. Pandangan hidup menurut ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan adat tempat ia tinggal.
3. Pandangan hidup yang berasal dari renungan pada diri manusia itu sediri.
Pandangan hidup seorang muslim
Pandangan hidup seorang muslim, dapat dikaitkan dengan pedoman atau amalan-amalan yang diberikan nabi untuk umatnya dalam agama islam. Pandangan seorang muslim ialah tidak patah semangat dalam menjalani hidup dan mencoba untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Ideologi
IDEOLOGI berasal dari kata idea ( inggris ) yg berarti gagasan, dan oida berasal dari ( yunani ) yg berarti mengetahui,melihat dengan budi.serta kata logi yg berasal dari yunani ( LOGOS ) yg artinya pengetahuan. Jadi, Ideologi merupakan Pengetahuan tentang gagasan gagasan tentang ide-ide ,sciense of ideas atau juga ajaran tentang pengertian pengertian dasar.
Hak Ideologi ada dua, yaitu :
1. Hak memperoeh kebebasan
2. Hak memperoleh perlindungan sebagai warga negara
8.2. Cita - cita
Cita-Cita yaitu keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada didalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang ingin diperoleh seseorang pada masa depan.
Masa depan yaitu pandangan hidup yang akan datang. Dengan kata lain Cita-cita merupakan keingina, harapan dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Cita-cita yang belum terpenuhi bisa disebut dengan angan-angan.
Contohnya, ada seorang anak yang bercita-cita ingin menjadi seorang polisi namun ia tidak pernah bersekolah, tidak mau berfikir tidak mau bekerja keras ataupun usaha untuk mencapai cita-citanya. Contoh ini merupakan dari angan - angan.
8.3. Kebajikan
Kebajikan adalah perbuatan yang dapat mendatangkan suatu kebaikan. Yang didorong oleh suara hati.
Jadi kebajikan dilandasi oleh perbuatan baik, yang dibarengi oleh tingkah laku manusia.
Faktor-faktor yang menetukan tingkah laku seseorang adalah dimana lingkungan tempat ia tinggal dan pergaulan sehari-hari orang tersebut.
4. Usaha / Perjuangan
Usaha atau Perjuangan merupakan kerja keras untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai. Setiap manusia harus bekerja keras untuk melangsungkan hidupnya. Sebagian hidup manusia dapat dikatakan merupakan sebuah usaha dan perjuangan untuk dapat hidup dan ini semua sudah merpakan kodrat dari yang Maha Kuasa. Tanpa adanya usaha dan perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Ayat tentang usaha :
QS. Al-Jumu'ah [62] : ayat 10
[62:10] Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
[62:10] Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
5. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau Kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup seseorang yang berasal dari akal ataupun kekuasaan Tuhan. Menurut pendapat Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat, yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan ghaib yang merupakan kekutan tertinggi. Kekuatan ghaib itu berasal dari natur dan darin Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya dan secara mutlak dikuasai oleh Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak dapat menguasai alam ini sebab manusia itu lemah. Dan manusia hanya mampu berusaha dan berencana tetapi Tuhan yang menentukannya.
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan jugatidakada Tuhan. Lalu bagaimana yang benar ? yang benar itu adalah keyakinan. Bagi yang percaya dengan Tuhan, Tuhan lah yang kekuasaannya tertinggi dan manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan.
2. Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Dan manusia mengutamakan akalnya. Dengan akal manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk untuknya. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan berfikir atau akal kebijakan itu dapat dicapainya dengan sukses. Dengan akal tercipalah teknologi. Teknologi merupakan alat bantu untuk mencapai kebijakan yang maksimal, walau mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan hati nurani. Apabila keyakinan ini dihubungkan dengan pandangan hidup seseorang maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan yang dapat diterima oleh akal.
3. Aliran Gabungan
Dasarnya aliran ini adalah kekuatan ghaib dan akal. Kekuatan ghaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup maka akan timbul 2 kemungkinan pandangan hidup.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan ghaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang.
Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Yang terpenting kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup. Dengan memiliki langkah-langkah hidup kita akan mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Mengenal
- Mengerti
- Menghayati
- Meyakini
- Mengabdi
- Mengamankan.
Sumber
MANUSIA DAN KEADILAN
MANUSIA DAN
KEADILAN
MANUSIA DAN
KEADILAN
Pengertian Keadilan,
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrim ini menyangkut dua orang atau benda.
Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang
tidak sama, sedangkan pelangggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak
adil.
Keadilan oleh Plato di
proyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang
mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates
memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan
tercipta bila mana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah
melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab
pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu
Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah
sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah
diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
7.1. Pengertian
Keadilan
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai
persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil
merupakan orang yang bijaksana.
Contoh Keadilan:
Seorang koruptor yang
memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun
tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan
bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang
dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor,
padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet
itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti
apartemen di dalam penjara.
7.2. Keadilan Sosial
Seperti pancasila yang
bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan
Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan
keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakan nya masing-masing.
5 Wujud keadilan
sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,manusia Indonesia menyadari hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk
mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu
ditanam, yakni :
1. Perbuatan luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan ke gotong- royongan
2. Sikap adil terhadap
sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak
orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada
orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan
terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan
kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan,sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan,sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian
pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan
kerja.
5. Pemerataan kesempatan
berusaha.
6. Pemerataan kesempatan
berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan
penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan
kesempatan memperoleh keadilan.
7.3. Berbagai macam keadilan
a)
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat
bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than
man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan
Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b)
Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat
bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara
sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals
are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5
tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Amir dan Rifki, yaitu
perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andai kata Amir menerima
Rp.100.000,-maka Rifki harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar
hadiah Amir dan rifki sama, justru hal tersebut tidak adil.
c)
Komutatif
Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak
adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil
seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya
dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan
mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling
mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja,
ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga,
hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah
tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan
Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.
7.4. Kejujuran
Kejujuran atau jujur
artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang
dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah
kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya
dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut
satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan
yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nurani nya
yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Hakikat kejujuran
dalam hal ini adalah hak yang telah di tetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia
akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan
akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan,
dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun
kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada
hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi,
kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut
terhadap kesalahan atau dosa.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
MANUSIA DAN PENDERITAAN

1.PENGERTIAN PENDERITAAN
A. Pengertian penderitaan
Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain .
B. Contoh-contoh penderitaan
Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita.
Pemutusan hak kerja Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
2. Kehilangan orang tua
Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
2.SIKSAAN
C. PENGERTIAN SIKSAAN
Digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologi. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara introgasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
D. PHOBIA
Phobia adalah ketakutakan terhadap sesuatu secara berlebihan. Phobia bisa disebabkan karena trauma atau pengalaman buruk yang peranah dialami orang tersebut pada waktu masih kecil atau pengalaman unik yang tak terlupakan. Beberapa jenis phobia yang sering kita jumpai adalah phobia terhadap ketinggian, hewan peliharaan kegelapan dan reptil. ternyata phobia sendiri terbagi dari menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Clinophobia
2. Agrizoophobia
3. Novercaphobia
4. Heliophobia
5. Alektorophobia
6. Amaxophobia
7. Hedonophobia
8. Sinophobia
9. Soceraphobia
10. Ombrophobia
11. Pharmacophobia
E. 3 Sifat siksaan psikis
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan mereka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berjatuhan mental.
3.KEKALUTAN MENTAL
F. Pengertian kekalutan mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
G. Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental
Jasmaninya sering merasakan pusing-pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
Jiwanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
H. Tahap-tahap gangguan kejiwaan
Tahapan-tahapan gangguan jiwa adalah :
Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
I. Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
1.Kepribadian yang lemah.
2.Terjadinya konflik sosial budaya.
3.Cara pematangan batin.
J. Proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah :
Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survei dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
Negatif : trauma dialami diperlakukan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
4.PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
K. Hubungan penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrat. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkin . Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa membuat manusia se-kreatif mungkin, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Karena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia tersebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan, tetapi juga bisa dialami oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
5.PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
L. Hubungan penderitaan, media masa dan seniman
Bagi media masa dan seniman penderitaan dibuat melalui karya sastra yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga ikut merasakan penderiaan tersebut. Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya. Penderitaan yang terjadi di seluruh dunia merupakan salah satu objek sasaran media massa untuk membuat berita,kemudian akan sampai ke seluruh penjuru masyarakat termasuk para seniman yang kemudian akan meng-apresiasikan rasa simpatinya melalui karya seni
6.Penderitaan dan Sebab-sebab Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
7.Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan dapat pengaruh yang berbeda dari dalam dan luar dirinya. Diantaranya adalah sikap positif dan negatif:
Sikap positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan
Sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus -asa, ingin bunuh diri.
Sumber
http://zaysscremeemo.blogspot.com/2012/03/pengertian-siksaan.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20131006010325AAlvvBx
http://doankfranky.blog.com/2011/04/20/manusia-dan-penderitaan/
Buku IBD Gunadarma
http://www.scribd.com/doc/51197957/BAB-VI-Manusia-dan-Penderitaan
MANUSIA DAN KEINDAHAN
MANUSIA DAN KEINDAHAN
KEINDAHAN
A. Pengertian keindahan
Keindahan
biasanya orang-orang menilai bahwa keindahan itu hanya terdapat pada
alam saja, padahal keindahan itu tedapat pada banyak hal pengertian
keindahan dalam kamus KBBI adalah Keadaan yang enak dipandang , cantik,
bagus atau elok. jadi keindahaan bukan hanya terletak pada satu objek
yaitu alam tetapi keindahan dapat dilihat dari segi apa aja, entah
kecantikan seorang wanita , pakaian yang indah, rumah yang indah, dan
lain lain.
B. Keindahan sebagai sesuatu abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu
Keindahan
itu baru jelas jika dihubungkan oleh sesuatu yang berwujud . Keindahan
itu baru dapat dinikmati dengan suatu bentuk. Menurut cakupannya orang
membedakan antara keindahan sebagai suatu yang abstrak dan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah.
C. Pengertian keindahaan secara luas
Menurut The
Liang Gie menjelaskan, bahwa keindahan dalam arti luas mengandung
pengertian ide kebaikan. Contohnya saja Plato menyebutkan watak yang dan
hukum yang indah. Orang Yunani berbicara pula mengenai buah pikiran yang
indah dan adat kebiasaan yang indah jadi keindahan itu ada keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual.
D. Nilai Estetik
Nilai
biasanya sering kali dipakai dalam bidang filsafat untuk kata benda
abstrak. Hal itu berarti , bahwa nilai adalah semata-mata realita
psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaannya , karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada kehendaknya sendiri. Nilai
estetik berarti kebenaran atau kebaikan.
E. Membedakan nilai ekstrinsik dan instrinsik
Dalam nilai
estetik tadi terdapat nilai-nilai yang penting salah satunya nilai
ekstrinsik dan nilain intrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari
suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
sedangkan nilai insrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan
, atau sebagai suatu tujuan , ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
secara sederhana nya saja nilai instrinsik dipandang dari isinya tetapi
nilai ekstrinsik dari bendanya.
Dalam arti katanya kontemplasi bisa diartikan sebagai renungan yang disertai dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh. Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Ekstansi
bertujuan untuk merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Ekstansi
dapat diartikan sebagai dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan
ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor
pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan
faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat
atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap
manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Apabila kedua unsur tersebut digabungkan akan menciptakan penilaian
yang indah. Keindahan yang didasarkan pada selera seni juga didukung
oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
RENUNGAN
G. Teori-teori dalam renungan
Setiap
orang pernah merenung. renungan berasal dari kata renung, merenung
artinya dengan diam-diam invidu memikirkan sesuatu , atau memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Hasil dari merenung tersebut disebut
renungan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahaan
didasarkan atas 3 macam teori yaitu:
- Teori Pengungkapan (Benedetto Croce-seni pengungkapan kesan-kesan)
- Teori Metafisika (Plato-adanya dunia ide pada taraf yang tinggi sebagai realita ilahi)
- Teori Psikologis (karya seninya merupakan bentuk terselubung)
KESERASIAN
H. Teori-teori keserasian
Keserasian
biasanya kita menilai hal tersebut dalam hal objek misalkan dalam
berpakaian, Keserasian sendiri berasal dari kata serasi, serasi dari kata
dasar artinya cocok atau sesuai . Mengandung unsur pengertian
perpaduan, seimbang.
A. Teori Objektif dan Subjektif
- Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel .
- Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry .
Dalam
arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan
angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya dan
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada
keteraturan yakni tersusun dari daya hidup penggambaran, dan
pelimpahan.

Sumber :
http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/06/pengertian-kontemplasi-dan-ekstansi.html
Buku ILMU BUDAYA DASAR Drs. DJOKO WIDAGDHO,dkk