- Back to Home »
- Manusia dan Harapan
MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya,
harapan-harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki
harapan dalam hidupnya adalah manusia yang memiliki sifat pesimistis,
gampang putus asa, dan mudah menyerah. Tidaklah baik memiliki sifat
seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah percaya pada
harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk
dapat terus berlanjut pada apa yang ingin kita raih.
Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar
harapan itu sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu
berharap lebih pun itu tidak baik, karena akan sangat mengecewakan
ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan berarti hidup
berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan
keinginan, masih ada harapan-harapan lain.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan
meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan
kepada ahli warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya,
Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk
membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang
akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si
pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia
ini bila Tuhan berkehandak. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan
sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu
dapat terwujud.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir
ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah
suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu
manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang
lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani
maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup
berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan
kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan
atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira,
berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap
manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan
hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam
kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan
atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
Pengertian Doa
Berdo’a adalah salah satu pedang bagi umat muslim, maka dari itu
kita sebagai umat islam harus sering-seringlah berdo’a kepada Allah swt.
karena Allah swt sangat senang sekali kepada hamba yang selalu berdo’a
kepada-Nya. Bahkan kita di katakan sombong kalau tidak pernah berdo’a
kepada-Nya. Maka dari itu kali ini saya akan mencoba menerangkan tentang
Pengertian Do’a. Pertama-tama saya akan menjelaskan terlebih dahulu
pengertian Do’a menurut Bahasa dan juga menurut Syari’at.
Menurut
Bahasa Do’a adalah meminta pertolongan kepada yang lebih tinggi (bisa
diharpiahkan usia) dari kita, seperti contoh apabila kita meminta
pertolongan kepada kakak kita untuk mengambilkan sesuatu barang itu di
sebut sebagai do’a menurut bahasa. Berbeda dengan kita meminta
pertolongan kepada yang lebih rendah (bisa di harpiahkan usia) dari kita
maka itu di sebut Perintah. Seperti contoh kita menyuruh adik kita
membawakan sesuatu barang itu di sebut Perintah bukan Do’a menurut
bahasa.
Sedangkan Menurut Syari’at Do’a adalah memohon
dan meminta pertolongan kepada Allah swt akan apa-apa yang kita inginkan
serta Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memadharatkan.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada
kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis
pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil
penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran
pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang
lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya,
melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai
pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama
terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya
diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan
dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas,
hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut
keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan
menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah
keyakinan masing-masing.
Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan
pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat
menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
Kepercayaan
kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan
dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara
mempercayai pemerintah / negara.
Kepercayaan kepada Tuhan,
merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan
keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan
oleh Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi
kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
Meningkatkan
ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.Meningkatkan pengabdian
kita kepada masyarakat.Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama
manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.Mengurangi
nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.Menekan perasaan negatif
seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
http://debbychintyatari.wordpress.com/2013/05/12/hubungan-manusia-dan-harapan/