KOTA IMPIAN MENJADI NYATA

City building adalah sebuah genre yang sebelumnya saya kira telah hancur lebur. Setelah dikecewakan oleh Cities XXL dan versi reboot dari SimCity, rasanya sudah tidak ada lagi harapan untuk genre ini bisa bangkit kembali. Namun layaknya banjir yang datang ke Jakarta, Cities: Skylines mendadak
hadir tanpa terlalu banyak pemberitahuan dan untungnya tidak seperti
banjir, saya menyambut kedatangannya dengan penuh kebahagiaan.
Sebelum saya membahas terlalu jauh, ketahuilah bahwa apapun kata orang, Cities: Skylines memiliki kemiripan yang sangat banyak dengan versi reboot dari SimCity. Saya sendiri sempat melihat beberapa fan yang sangat kukuh dengan pendapatnya bahwa game ini berbeda dengan SimCity, namun sejak pertama hingga akhir saya bermain saya terus membandingkannya dengan game tersebut berkat kemiripannya, baik secara penampilan maupun mekanisme gameplay.
Sama seperti SimCity, kamu akan membangun jalanan, memasang zona perumahan, pertokoan dan industri, memasang instalasi listrik dan air, membangun berbagai fasilitas seperti pemadam kebakaran dan transportasi umum, dan seterusnya. Terdengar mudah, namun kenyataannya sangat berbeda karena Cities: Skylines adalah sebuah game city building yang cukup kompleks dan membutuhkan perencanaan yang tepat sejak awal.
Cities: Skylines adalah game hasil karya Colossal Order dan Paradox Interactive, duo maut developer dan penerbit yang juga bertanggung jawab atas terciptanya Cities in Motion yang sesuai namanya adalah sebuah game simulasi transportasi umum. Pengalaman selama membuat Cities in Motion agaknya tidak disia-siakan, terbukti dengan simulasi lalu lintas serta transportasi umum yang sangat baik, meskipun belum sempurna.
Sebelum saya membahas terlalu jauh, ketahuilah bahwa apapun kata orang, Cities: Skylines memiliki kemiripan yang sangat banyak dengan versi reboot dari SimCity. Saya sendiri sempat melihat beberapa fan yang sangat kukuh dengan pendapatnya bahwa game ini berbeda dengan SimCity, namun sejak pertama hingga akhir saya bermain saya terus membandingkannya dengan game tersebut berkat kemiripannya, baik secara penampilan maupun mekanisme gameplay.
Sama seperti SimCity, kamu akan membangun jalanan, memasang zona perumahan, pertokoan dan industri, memasang instalasi listrik dan air, membangun berbagai fasilitas seperti pemadam kebakaran dan transportasi umum, dan seterusnya. Terdengar mudah, namun kenyataannya sangat berbeda karena Cities: Skylines adalah sebuah game city building yang cukup kompleks dan membutuhkan perencanaan yang tepat sejak awal.
Cities: Skylines adalah game hasil karya Colossal Order dan Paradox Interactive, duo maut developer dan penerbit yang juga bertanggung jawab atas terciptanya Cities in Motion yang sesuai namanya adalah sebuah game simulasi transportasi umum. Pengalaman selama membuat Cities in Motion agaknya tidak disia-siakan, terbukti dengan simulasi lalu lintas serta transportasi umum yang sangat baik, meskipun belum sempurna.


Simulasi Realistis Nan Kompleks
Dari seluruh aspek yang ada dalam Cities: Skylines, lalu lintas menjadi faktor terbesar dan tersulit. Kombinasi dari perancangan kota, infrastruktur, sampai jalur transportasi umum harus dibuat dengan efektif untuk bisa menciptakan alur lalu lintas yang efektif. Saya sendiri menghabiskan waktu berhari-hari dan terus membuat kota baru untuk bisa membuat sebuah kota besar yang tidak mengalami kemacetan parah.Seluruh lalu lintas yang muncul di Cities: Skylines memiliki tujuan dan simulasi yang jelas. Satu keluarga akan pergi bekerja baik di daerah pabrik, pertokoan, maupun perkantoran, berbelanja di daerah pertokoan, serta berekreasi di taman. Anak-anak akan pergi ke sekolah umum, tumbuh dan pergi ke sekolah tinggi, dan akhirnya ke universitas, tentunya jika kamu menyediakan fasilitas yang bersangkutan.
Pertokoan akan membutuhkan pasokan barang yang diwujudkan dalam bentuk truk yang dikirim dari daerah pabrik atau mobil van dari daerah perkantoran. Setiap kendaraan juga memiliki desain yang sesuai dengan bentuk gedungnya. Sebagai contoh kiriman barang dari industri kehutanan akan memiliki bentuk truk bermuatan kayu, mobil dari pertokoan akan memiliki bentuk van dengan dekorasi donat di atasnya, dan lainnya.

Simulasi yang realistis dan kompleks tersebut menjadi alasan utama dibutuhkannya perancangan kota yang baik. Jika kamu membuat daerah perumahan dikelilingi daerah pertokoan dan pabrik, kamu akan membuat truk barang berjalan melewati perumahan dan akibatnya jalanan otomatis akan macet dan berisik. Kamu juga bisa membuat peraturan tertentu pada distrik perumahan tersebut seperti melarang akses kendaraan berat misalnya, namun aturan tersebut sebaliknya akan membuat truk harus berjalan jauh.
Saat sebuah bangunan tidak mampu menjalankan tugas atau menerima pasokan, baik itu karena kemacetan yang terlalu parah atau kurangnya fasilitas yang tersedia, bangunan yang bersangkutan akan ditinggal oleh pemiliknya. Terkadang hal ini terjadi secara berantai, misalnya jika truk pabrik tidak bisa mencapai tujuannya daerah pertokoan akan kekurangan pasokan barang dan akhirnya bangkrut. Sebagai akibatnya para penduduk tidak bisa berbelanja dan daerah perumahan akan ditinggalkan juga.

Distrik, Sahabat Terbaik Setiap Walikota
Untuk membantumu mengatasi berbagai masalah di atas, Cities: Skylines menghadirkan sistem distrik. Kamu bisa membagi-bagi kota ke berbagai distrik yang kemudian bisa kamu berikan berbagai peraturan tersendiri. Sebagai contoh kamu bisa mengurangi pajak di distrik perumahan yang memiliki nilai tanah rendah atau menggratiskan transportasi umum di daerah yang penuh kemacetan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang ada di jalanan.Distrik industri memiliki keunikan tersendiri. Kamu bisa menentukan jenis industri yang akan dijalankan pada distrik yang bersangkutan. Industri pertambangan, pertanian, kehutanan, serta minyak adalah pilihan yang tersedia, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda. Spesialisasi industri memerlukan daerah yang memiliki sumber daya tertentu, seperti lokasi yang dekat dengan hutan untuk industri kehutanan dan seterusnya.
Seperti di dunia nyata, industri pertambangan dan minyak adalah dua industri yang memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas. Dalam hal ini seiring waktu berjalan distrik yang bersangkutan akan mulai kehabisan sumber daya dan akhirnya kamu terpaksa harus mengonversikan seluruh daerah pabrik tersebut ke pabrik umum lagi. Hal ini membuat kedua industri tidak terlalu berguna, terutama karena sumber daya tersebut habis dalam waktu yang relatif singkat dan seluruh pabrik harus dibangun ulang saat konversi.


Dalam Cities: Skylines kamu bisa membuka akses ke berbagai bangunan unik seperti plaza sampai kantor khayalan Colossal Order (berbentuk gedung kantor ratusan lantai) dengan cara mencapai tugas tertentu seperti membangun sekian kilometer daerah perkantoran. Lucunya sebagian dari tugas ini justru memaksamu untuk melakukan hal-hal yang seharusnya kamu hindari, seperti membuat penduduk di kotamu memiliki tingkat kesehatan di bawah 20%.
Bangunan-bangunan unik tersebut akan kamu perlukan untuk membangun wonder, bangunan-bangunan dengan efek yang sangat berguna, seperti Fusion Power Plant yang menghasilkan listrik murah tanpa polusi dan Hadron Collider yang menyediakan fasilitas pendidikan dengan kapasitas sangat besar. Sistem wonder ini memberikan tantangan yang cukup sulit, namun memberikan hadiah yang setimpal.
Pembahasan saya di atas mungkin sudah membuatmu menyadari betapa kompleksnya game ini, namun untungnya Cities: Skylines dilengkapi dengan berbagai filter infografis yang akan membantumu menemukan kebutuhan dan masalah yang ada di kotamu. Filter lalu lintas bisa kamu gunakan untuk mewarnai seluruh jalanan sesuai dengan tingkat kemacetan yang terjadi, filter kesehatan mewarnai setiap rumah sesuai dengan tingkat kesehatan penghuninya, dan seterusnya.
“Sistem wonder memberikan tantangan yang cukup sulit, namun memberikan hadiah yang setimpal.”
Kesimpulan
Ukuran kota yang terlalu kecil, DRM yang sama sekali tidak berguna, dan simulasi penduduk yang buruk adalah tiga masalah yang paling sering saya dengar dari SimCity. Ketiga masalah itu tidak saya alami di Cities: Skylines karena di game ini kamu bisa memperluas daerah kota dan tidak membutuhkan koneksi internet untuk bermain.Dari sekian banyak hal positif yang dimiliki Cities: Skylines tentunya masih ada beberapa aspek yang saya kurang sukai. Sebagai contoh game ini tidak memiliki siklus siang dan malam, sehingga lalu lintas akan berlalu lalang secara konstan tanpa berhenti. Selain itu kendaraan yang berlalu lalang seringkali memilih satu baris jalan saja. Hal ini terkadang membuat lalu lintas tidak efisien, terutama jika terjadi di jalanan besar.

Cities: Skylines adalah sebuah game city building yang menurut saya paling sempurna sejak SimCity 4 dirilis di tahun 2003 silam. Kompleksitas yang tinggi ditemani infografis yang mudah dimengerti menciptakan game yang sulit namun tidak membuat frustrasi. Kota yang gagal sekalipun tetap seru untuk dimainkan.
Dilengkapi dengan performa yang baik, dukungan Steam Workshop, serta harga yang relatif murah menjadikan Cities: Skylines sebagai sebuah game yang sayang untuk dilewatkan bagi kamu para pencinta game city building. Tidak peduli jika kamu adalah seorang gamer hardcore atau tidak, Cities: Skylines adalah sebuah game yang bagus dan patut kamu coba.
Steam Link: Cities: Skylines, Rp. 79.999
Sumber :https://id.techinasia.com/review-cities-skylines/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar