- Back to Home »
- MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Posted by : Unknown
Minggu, 08 Maret 2015
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1. MANUSIA
Manusia dipandang sebagai kumpulan dari
partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang
dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari
berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan
kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk
biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi).
Dalam
ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut
homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut
homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
A) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu :
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
B) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id
Merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri
alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual
menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari
realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari
kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung
melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau
khayalan.
b. Ego
b. Ego
Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif”
karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial
yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego
c. Superego
Merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh
ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar
diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
2. HAKEKAT MANUSIA
A.Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
B.Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan
perasaan rohani. Perasaan rohani adalah
perasaan luhur yang hanya
terdapat pada manusia,misalnya:
-Perasaan intelektual,
-Perasaan estetis,
-Perasaan etis,
-Perasaan diri,
-Perasaan sosial,
-Perasaan religius.
-Perasaan estetis,
-Perasaan etis,
-Perasaan diri,
-Perasaan sosial,
-Perasaan religius.
C.Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
D.Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3.KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu, sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalam-dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi, ilmu psikologi,
ilmu filsafat dan kesusastraan cina klasik.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting. Biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaui banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi.
Ini merupakan 8 daerah yang seolah-olah
seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi :
- Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang
hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam
lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari
pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat
dan
negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individu bersangkutan dengan
sikap masa bodoh.
- Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap
dalam alam jiwa manusia
tentang manusia, benda-benda, alat-alat,
pengetahuan dan adat yang ada dalam kebudayaan dan
masyarakat sendiri,
tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap
kehidupan sehari-hari.
- Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai oleh
sikap sayang dan mesra,
melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari
orang, binatang atau benda-benda itu bagi dirinya.
- Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang
orang-orang, binatang-
binatang, atau benda-benda yang oleh si individu
diajak bergaul secara mesra dan karib, yang bisa
dipakai sebagai tempat
berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkena
tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah
hidup yang menyulitkan.
- Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).
Lingkaran ini di dalam alam
jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran,
gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang dapat
dinyatakan secara
terbuka oleh si individu kepada sesamanya.
- Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious).
Lingkaran itu terdiri dari
pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang
disadari oleh si individu yang bersangkutan,tetapi
disimpannya saja di
dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga dalam
lingkungannya. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud
a) Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya, atau karena ia punya maksud
jahat.
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan
b) Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan
pengertian yang baik dari sesamanya, atau takut
bahwa walaupun diberi respons, respons itu
sebenarnya tak diberikkan
dengan hati yang ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-
mentah.
c) Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang
c) Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam.
d) Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang
bersangkutan tadi kepada sesamanya.
- Nomor 7 dan nomor D disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua
lingkaran itu berada di
daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan
terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah
terdesak ke dalam.
4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
- Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
Cultural Determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukkan adanya oleh kebudayaan
yang dimiliki masyarakat
itu.
- Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang
turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus.Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering
diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.
- Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang
berarti budi atau akal. Dalam
bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata
colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum
dapat diartikan
sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia
dengan
tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat
pula diartikan segala usaha
manusia untuk dapat melangsungkan dan
mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
- E.B.Tylor (1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat
dan kemampuan-kemampuan
sebagai anggota masyarakat.
- Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
- Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
5.UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan
mempunyai empat unsur, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Broinslaw Malinowski mengatakan
unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi,
alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi
kekuatan.
C.Kluckhohn dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada
tujuh kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.
1. Sistem Religi (sistem kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian.
6.WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
- Wujud ini disebut sistem budaya,sifatnya abstrak,tidak dapat dilihat,dan berpusat dalam alam
pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas.
- Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi,bersifat konkret,dapat diamati atau
diobservasi.Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
berinteraksi,berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.
3.Wujud sebagai benda.
- Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
7.ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal
menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
1. Hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia (MK)
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.
Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga
karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya
teknologi dan inovasi.
9.KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah
manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat
dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain,
proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
daftar pustaka
Mustopo, M. Habib; Manusia dan budaya kumpulan esay; Usaha Nasonal, Surabaya, 1990.
MP. Suyadi, Drs; Ilmu Budaya Dasar; Modul UT; PT Karunika, Jakarta, 1990.
Muhamad Kadir SH, Ilmu Budaya Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.
Soekanto Sorjono; sosiologi suatu pengantar; Rajawali Pers, Jakarta, 1990.
http://mfajarsidiq.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-kebudayaan.html